Tangsel – Usaha mikro kecil menengah atau biasa disebut UMKM Kota Tangerang Selatan mengalami pertumbuhan yang cukup bagus berada di angka 5 hingga 12 Persen.
Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyampai data UMKM dengan perkiraan saat ini kurang lebih mencapai 90 ribu pelaku usaha.
Dari 90 ribu pelaku UMKM itu menjalankan aktivitas usaha mulai dari menjual produk kuliner, busana, kerajinan tangan, agrobisnis, daur ulang, dan lainnya.
βDan kebanyakan para pelaku UMKM ini bergelut di bidang kuliner,β ujar Benyamin pekan lalu.
Walikota Tangsel juga mengatakan, bahwa saat ini Pemkot Tangsel melalui Dinas Koperasi dan UMKM tengah membuat program pelatihan wirausaha untuk para pelaku UMKM.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan daya beli, dengan materi pelatihan mempromisikan produk secara digital.
βKarena digitalisasi sudah menjadi bagian perputaran ekonomi kehidupan kita. Khusus produk UMKM kalau mau secara digital laku, harus ada pembedanya dengan produk yang lain meski bahan dasarnya sama, nah itu tergantung dari kreativitas pelaku UMKM. Di pelatihan ini kita ajarkan,β jelasnya.
Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan menambahkan, basis ekonomi Tangsel salah satunya ditopang oleh pelaku UMKM.
Pilar juga menyampaikan, bahwa program pelatihan digitalisasi untuk para pelaku UMKM harus diakselerasi agar produk UMKM bernilai tinggi.
Pilar berharap pasca pelatihan semua produk UMKM lebih mudah diakses oleh masyarakat luas bukan hanya masyarakat Tangsel.
βSemua lembaga, semua organisasi, mendukung program ini dan mudah-mudahan bisa terus membangkitkan pelaku UMKM di Tangsel, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan mengurangi jumlah pengangguran,β jelasnya.
Lanjut Pilar, dampak ekonomi yang semakin bagus dengan keberadaan para pelaku UMKM, maka dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tangerang Selatan.
βArtinya potensi yang besar. UMKM yang tadinya belum wajib bayar pajak, tapi setelah kita up usahanya dan menjadi industri bayar pajak, akhirnya PAD-nya kita dapat,β jelasnya. (*)