Tangsel, Banten – Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, mendorong lahirnya sebuah terobosan monumental di sektor pengelolaan sampah dan energi. Melalui rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Tangsel siap melangkah menuju masa depan berkelanjutan, dengan nilai investasi proyek yang fantastis: Rp26 triliun.
Inisiatif ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Tangsel dan perusahaan Korea Selatan, Panasia, yang akan menjadi investor utama. Benyamin menyampaikan optimismenya terhadap proyek ini. “Sudah ada tiga calon lokasi pembangunan, di antaranya di TPA Cipeucang dan sekitarnya, termasuk di sekitar kawasan Puspiptek,” ujarnya.
Proyek ini dirancang menjadi yang terbesar di Indonesia dalam hal pengolahan sampah menjadi listrik. Setiap harinya, fasilitas ini ditargetkan mampu mengelola hingga 5.000 ton sampah dan menghasilkan energi listrik sebesar 120 megawatt. Langkah ini bukan hanya menjawab persoalan lingkungan, tetapi juga membuka sumber energi alternatif dari sampah rumah tangga yang selama ini terabaikan.
“Sampah itu akan dijadikan energi listrik. Mereka akan membangun pembangkit listrik tenaga sampah. Ini proyek terbesar di Indonesia. Dana investasi sekitar Rp26 triliun,” tegas Benyamin.
Dalam skema yang disusun, pemerintah kota akan memfasilitasi penyediaan lahan, perizinan, serta pengurusan regulasi, sementara investor menanggung keseluruhan biaya pembangunan dan pengoperasian. Model kerja sama ini dinilai efisien karena tidak membebani keuangan daerah, namun tetap memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Benyamin berharap proyek ini bisa menjadi percontohan nasional. Ia juga menyebut keterlibatan pemerintah pusat dan provinsi akan sangat strategis dalam mempercepat proses realisasi.
Sebagai kota yang terus tumbuh dengan tantangan lingkungan yang kompleks, Tangsel dituntut untuk memiliki pendekatan baru dalam mengelola sampah. Pembangunan PLTSa diharapkan menjadi solusi jangka panjang yang bukan hanya mengatasi krisis sampah, tetapi juga memperkuat ketahanan energi lokal.
Apabila proyek ini berjalan sesuai rencana, Tangsel tak hanya mencetak sejarah di level lokal, tetapi juga memberi kontribusi besar dalam peta transformasi energi nasional.
*