Agus juga mengatakan, hingga saat ini semua opsi masih dikaji dan sangat diharapkan keputusan yang akan diambil para pemegang saham merupakan keputusan terbaik bagi perseroan.
Klaim Agus, banyak investor yang berminat masuk dalam rangka mengembangkan Bank Banten. Karena melihat daerah Banten memiliki potensi yang sangat besar.
Hingga saat ini masih ada sekitar 12 BPD yang memiliki modal inti di bawah Rp 3 triliun. Bank Banten merupakan salah satu diantaranya.
Ia juga menjelaskan, proses penambahan modal Bank Banten tidak semudah bank swasta. Bank Banten harus berhubungan dengan DPRD karena dimiliki pemerintah daerah.
Namun, Bank Banten sudah memiliki persiapan dan rencana untuk pemenuhan modal inti Rp 3 triliun dengan tenggat waktunya dua tahun kedepan.
Dan untuk tahun depan, pihak Bank Banten optimis masih akan tetap bisa tumbuh meskipun tantangan ekonomi masih besar.
“Kami akan fokus ke captive market yakni ASN dan proyek yang ada di daerah. Kami fokus dengan Pemda mengembangkan Banten. Kita akan masuk ke sana dengan seluruh ekosistemnya,” lanjut Agus.
Pada September 2022, kata Agus, Bank Banten telah mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 18,5% YoY. Hingga akhir tahun, dan perseroan memiliki target pertumbuhan hingga 20%. ***